Jumat, 18 Oktober 2013



LOGAM FERRO

DIAGRAM MATERIAL



LOGAM

Bijih-Bijih
Bijih-bijih dimaksudkan secara umum adalah bahan-bahan yang diperoleh dari hasil penambangan yang biasanya masih berbentuk butiran-butiran atau gumpalan-gumpalan.

Bijih-bijih Logam
a.   Sifat umum logam
Logam-logam yang banyak ditemukan dalam kehidupan kita sehari-hari, secara umum mempunyai sifat-sifat dapat mengkilat, dapat menghantar kalor dan listrik, berwarna putih seperti perak (kecuali tembaga berwarna kemerah-merahan dan emas berwarna kuning).
Logam-logam tersebut mempunyai kekerasan yang berbeda-beda mulai dari lunak sekali (natrium dan kalium) sampai keras sekali (seperti chrom dll.), sementara raksa berbentuk cair.
Menurut massa jenisnya logam digolongkan atas logam berat (yang massa jenisnya diatas 5). Dan logam ringan (yang massa jenisnya kurang dari 5).
Ditinjau dari sifat kimianya logam-logam mempunyai oksida-oksida pembentuk basa dan berdasarkan sifat-sifat logam terhadap oksida ini logam-logam tersebut dapat digolongkan menjadi ;
·         Logam Mulia, yaitu logam yang tidak dapat mengalami oksida, misalnya; Au, Pt, Ag dan Hg.
·         Logam setengah mulia ; yaitu logam yang agak sukar teroksidasi, misalnya Cu.
·         Logam tidak mulia, yaitu logam-logam yang dalam keadaan biasa dan pada perubahan temperatur mudah teroksidasi misalnya K, Na, Mg, Ca, Al, Zn, Fe, Sn, Pb dll.
b.  Sumber Logam (Source of Metal) :
Bijih-bijih logam yang diperoleh dari penambangan biasanya masih bercampur dengan bahan-bahan ikutan lainnya. Prosentase berat dari unsur-unsur yang terkandung di dalam bijih-bijih ini bergantung pada kedalaman lapisan tanah dari mana bijih tersebut diperoleh, misalnya untuk lapisan tanah dengan kedalaman       16 km, akan diperoleh bijih-bijih dengan 46,59 % oksigen, 27,72 % Silikon dan selebihnya unsur lain termasuk logam-logam.
Logam-logam yang terdapat pada bijih-bijih ini biasanya masih dalam keadaan terikat dengan unsur-unsur lain (berupa senyawa), misalnya :
Ø  Berupa oksida-oksida (untuk bijih-bijih Fe, Mn, Cr, Sn dll)
Ø  Berupa karbonat-karbonat (untuk bijih-bijih Zn, Cu, Fe dll)
Ø  Berupa sulfida (untuk bijih-bijih Pb, Zn, Cu dll)

Pengerjaan Bijih-bijih (Work ores)
Sebelum proses yang lebih lanjut dilakukan terhadap bijih-bijih, maka terlebih dahulu bijih-bijih tersebut dikerjakan, antara lain dengan cara pemecahan, pengayakkan atau sizing dan pembenahan (ores dressing).
a.       Pemecahan bijih-bijih
Bijih-bijih yang diperoleh dari penambangan biasanya mempunyai ukuran melintang 1200 – 1500 mm. Pengerjaan metallurgy biasanya dibutuhkan ukuran bijih yang cukup halus (kadang sampai 0,1 mm), sehingga bijih-bijih yang diperoleh dari penambangan tersebut harus diperkecil atau dipecah terlebih dahulu.
Berdasarkan ukuran feed dan ukuran produk dari pemecahan, maka proses pemecahan ini dibagi atas :
Pengerjaan
Ukuran feed (mm)
Ukuran produk (mm)
1.   Breaking (Crushing pendahuluan)

2.   Crushing
3.   Fine Crushing
4.   Grinding
1500 – 300

300 – 100
50 – 10
20
300 – 100

50 – 10
10 – 2
0,05

Pada gambar dibawah ini ditunjukkan beberapa bentuk mesin pemecah bijih-bijih yang banyak digunakan. selengkapnya klik disini
                 selanjutnya klok  dicini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar