LOGAM FERRO
DIAGRAM MATERIAL
LOGAM
Bijih-Bijih
Bijih-bijih
dimaksudkan secara umum adalah bahan-bahan yang diperoleh dari hasil penambangan yang biasanya masih
berbentuk butiran-butiran atau gumpalan-gumpalan.
Bijih-bijih Logam
a.
Sifat umum logam
Logam-logam yang banyak ditemukan dalam kehidupan kita
sehari-hari, secara umum mempunyai sifat-sifat dapat mengkilat, dapat
menghantar kalor dan listrik, berwarna putih seperti perak (kecuali tembaga
berwarna kemerah-merahan dan emas berwarna kuning).
Logam-logam
tersebut mempunyai kekerasan yang berbeda-beda mulai dari lunak sekali (natrium
dan kalium) sampai keras sekali (seperti chrom dll.), sementara raksa berbentuk
cair.
Menurut
massa jenisnya logam digolongkan atas logam berat (yang massa jenisnya diatas
5). Dan logam ringan (yang massa jenisnya kurang dari 5).
Ditinjau
dari sifat kimianya logam-logam mempunyai oksida-oksida pembentuk basa dan
berdasarkan sifat-sifat logam terhadap oksida ini logam-logam tersebut dapat
digolongkan menjadi ;
·
Logam
Mulia, yaitu logam yang tidak dapat mengalami oksida, misalnya; Au, Pt, Ag dan
Hg.
·
Logam
setengah mulia ; yaitu logam yang agak sukar teroksidasi, misalnya Cu.
·
Logam
tidak mulia, yaitu logam-logam yang dalam keadaan biasa dan pada perubahan temperatur
mudah teroksidasi misalnya K, Na, Mg, Ca, Al, Zn, Fe, Sn, Pb dll.
b. Sumber
Logam (Source of Metal) :
Bijih-bijih
logam yang diperoleh dari penambangan biasanya masih bercampur dengan
bahan-bahan ikutan lainnya. Prosentase berat dari unsur-unsur yang terkandung
di dalam bijih-bijih ini bergantung pada kedalaman lapisan tanah dari mana
bijih tersebut diperoleh, misalnya untuk lapisan tanah dengan kedalaman 16 km, akan diperoleh bijih-bijih dengan
46,59 % oksigen, 27,72 % Silikon dan selebihnya unsur lain termasuk
logam-logam.
Logam-logam
yang terdapat pada bijih-bijih ini biasanya masih dalam keadaan terikat dengan
unsur-unsur lain (berupa senyawa), misalnya :
Ø Berupa oksida-oksida (untuk bijih-bijih
Fe, Mn, Cr, Sn dll)
Ø Berupa karbonat-karbonat (untuk
bijih-bijih Zn, Cu, Fe dll)
Ø Berupa sulfida (untuk bijih-bijih Pb, Zn,
Cu dll)
Pengerjaan Bijih-bijih (Work ores)
Sebelum proses yang lebih
lanjut dilakukan terhadap bijih-bijih, maka terlebih dahulu bijih-bijih
tersebut dikerjakan, antara lain dengan cara pemecahan, pengayakkan atau sizing
dan pembenahan (ores dressing).
a. Pemecahan bijih-bijih
Bijih-bijih
yang diperoleh dari penambangan biasanya mempunyai ukuran melintang 1200 – 1500
mm. Pengerjaan metallurgy biasanya dibutuhkan ukuran bijih yang cukup halus
(kadang sampai 0,1 mm), sehingga bijih-bijih yang diperoleh dari penambangan
tersebut harus diperkecil atau dipecah terlebih dahulu.
Berdasarkan
ukuran feed dan ukuran produk dari pemecahan, maka proses pemecahan ini dibagi
atas :
Pengerjaan
|
Ukuran feed (mm)
|
Ukuran produk (mm)
|
1.
Breaking
(Crushing pendahuluan)
2. Crushing
3. Fine Crushing
4. Grinding
|
1500 – 300
300 – 100
50 – 10
20
|
300 – 100
50 – 10
10 – 2
0,05
|
Pada gambar dibawah ini
ditunjukkan beberapa bentuk mesin pemecah bijih-bijih yang banyak digunakan. selengkapnya klik disini
selanjutnya klok dicini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar